Photo: Presiden Baptis. |
Buku ini jangan kasih orang Asli West Papua. Buku ini khusus dosen dan generasi muda orang Indonesia. Biarkan Kebenaran itu bergema di Pulau-pulau Bornea Besar dan Borneo KecilOleh : Dr. Socratez S.Yoman.
Sekitar 10 tahun lalu, saya
dengan seorang diplomat asing yang bertugas di Kedutaannya di Indonesia duduk
di kantornya. Dia katakan pada saya:
“Pak Socratez, perlu
perjuangan cerdas & efektif ialah memberikan informasi yang benar kepada
generasi muda orang Indonesia ttg apa yg terjadi di West Papua. Mereka akan
belajar dan tahu ttg masalah West Papua dengan benar. Mereka yg melawan
penguasa di Jakarta. Karena generasi muda dalam era ini berbeda dengan generasi
tua.”
Sudah mulai terbukti pesan
teman diplomat ini. Ada orang Indonesia membaca tulisan artikel saya berjudul:
“Perdamaian & Rekonsiliasi Permanen” (25 Maret 2018) dan tanggapan sbb:
“Knp berita dr Papua
sepertinya di bungkam ya pak. Gak seperti di Jawa ada anak kecil di bunuh, rame
bicara..padahal di Papua sering x terjadi…”
“Emang org Indonesa TDK adil
terhadap org Papua.. ksh merdeka sudah..toh kita jg TDK serumpun..biarkan org
Papua hdp tenang..sambil menikmati kekayaan alam yg Tuhan beri.”
Lebih jauh seorang ilmuwan
asal Indonesia berkomentar:
“Satu hal sa simpulkan dari
hanpir dua bulan di Papua: masyarakat Papua perlu menentukan nasibnya sendiri.
Selama masih di bawah jajahan nkri sulit bagi OAP untuk memajukan Tanah Papua.
Semoga referendum bisa jadi kenyataan… God bless Papua.”
Kami Berdiri Di Sini Saya menulis buku dengan
judul: “Kami Berdiri Di Sini” dan saya minta cetak 3.000 buku. Buku sudah siap.
Saya menelepon salah satu
pemuda West Papua sedang studi di Jawa. Apakah adik boleh membantu kaka Gembala
untuk membagikan buku ini kepada dosen dan mahasiswa orang Indonesia?
Saya pesan, adik, buku
ini jangan kasih orang Asli West Papua. Buku ini khusus dosen dan generasi muda
orang Indonesia. Biarkan Kebenaran itu bergema di Pulau-pulau Bornea Besar dan
Borneo Kecil. Semoga tulisan ini berguna.
Ita Wakhu Purom, 27 Maret
2018; 09:38 Penulis adalah Presiden Babtis West Papua
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.