PACEKRIBO - Dalam menyebut warnah kulit di indonesia. Orang akan mengidentikan orang Papua dengan kulit hitam. Orang di luar Papua dengan kulit putih. Padahal, warna hitam itu warna dasar yang serupa dengan warna arang atau memperlihatkan warna yang serupa dengan arang. Sedangkan warnah putih itu seperti warna dasar yang serupa dengan warna kapas. Jika mengacu pada warnah kulit rata-rata orang Indonesia (non Papua), maka berkulit kuning (mongoloid), tapi dalam pengunaannya diidentikan dengan berkulit putih.
Selain itu, air minum yang berwarna bening, banyak orang menyebutnya dengan air putih. Padahal air putih itu bentuknya seperti air susu atau santan. Hal semacam itu sudah di terima secara luas sehingga kita pun kadang mengikutinya. Kalau sudah begitu jatuhnya dikesalahan berbahasa. Padahal jika mengacu pada KBBI pengertiannya sebagaimana di jelaskan di atas.
Dengan demikian ditinjau dari pengunaan bahasa Indonesia "Orang Papua berkulit hitam" dapat di pertanyakan. Sejauh ini asumsi saya, mayoritas orang Papua itu rata-rasa berkulit cokelat. Coeklat tua atau cokelat mudah. Kecuali teman-teman dari Afrika yang mayoritas berkulit hitam ras negroid, termasuk juga masyarakat di negara kepulauan Melanesia seperti Bougainville dan kepulauan solomon, meskipun kedua daerah ini bukan termasuk ras negroid tetapi mayoritas masyarakatnya berkulit hitam.
Dari kasus semacam ini menurut saya salah jika kita turut mengakatan
orang Papua itu berkulit hitam Naa sekarang....pertanyaannya, apakah klausa
"orang Papua berkulit hitam" itu mengacu pada mayoritas atau
minoritsa? Mari kita bahasa bersama.\
Alasan Orang Papua bukan berkulit hitam dari segi ras?
Ras adalah pengelompokkan manusia berdasarkan ciri-ciri luar atau
fisiknya saja seperti warna kulit, rambut, bentuk hidung, kepala, postur tubuh
serta susunan giginya. Di tinjau dari segi penyebarannya, sejauh ini yang
diterima adalah penjelasan dari beberapa arkeolog yang mengatakan bahwa
nenek moyang orang Papua adalah kelompok manusia prasejarah yang diperkirakan
keluar atau berasal dari pusat peradaban awal umat manusia di Afrika. Namun,
bukan berarti hal itu menjukan orang Papua merupkan ras negroid.
Menurt wikipedia bahasa Indonesia kata negro berarti "hitam"
dalam bahasa Spanyol dan Portugis, dari bahasa Latin niger. Ras Negroid adalah
istilah yang pernah dipakai untuk menunjuk pada fenotipe umum dari sebagian
besar penghuni benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara. Keturunan mereka
banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Timur Tengah.
Pakar genetika asal Italia, Luigi Luca Cavalli-Sforza telah membuktikan
bahwa pembagian manusia dalam ras adalah suatu usaha yang sia-sia. Dengan
demikian, dari segi biologi, istilah seperti ras Negroid pada ras manusia tidak
dianggap lagi. Fenotipe seseorang ditentukan hanya dengan sejumlah kecil gen.
Secara biologis, hanya ada satu ras manusia, yaitu Homo sapiens sapiens. Dari
segi fenotipe, ciri khas utama anggota ras Negroid adalah kulit berwarna hitam
dan rambut keriting. Meskipun anggota ras Khoisan dan ras Australoid juga
berfenotipe kulit hitam dan rambut keriting, mereka tidak dianggap termasuk ras
Negroid.
Dari pendapat di atas jelas bahwa "ras Australoid"
pernah dipakai dulu untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni
bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua,
kepulauan Melanesia dan Australia. Dengan demikian orang Papua bukan termasuk
kedalam ras Negroid tetapi ras Australoid bangsa Melanesia yang
notabenenya bukan bagian dari ras negroid seperti Afrika.
Perbedaan warna kulit antara putih dan hitam ini muncul pada zaman
penjajan oleh negara-negara kapital di wilayah Afrika. Seperti yang kita
ketahui, sampai saat ini orang Afrika akan marah jika dipanggil Negro. Istilah
semacam ini digunakan sekitar 1960-an untuk membedakan kelompok penjajah kulit
putih (kaukasoid ) dengan orang asli di Afrika. Sampai sekarang di Amerika dan
beberapa negara eropa jika menyapa orang kulit hitam dengan Negro/Niger akan
menjadi bentuk penghinaan rasial yang tidak akan ditoler oleh orang Afrika
maupun keturunan Afrika.
Dari penjelasan di atas muncul beberapa pertanyaan. Pertama jika kita
memang kulit hitam maka di lain sisi kita dapat menganggap hal itu seperti
orang kulit putih memperlakukan orang Afrika dengan sebutan negro?. Kedua
apakah kita menerima pandangan beberapa arkeolog tentang nenek moyang orang
Papua yang datang dari benua Afrika dan tersebar dibeberapa wilayah Asia,
Fasifik, dan Australia. Ketika apakah kita ini ras Negroid bangsa Melanesia
ataukah ras Australoid bangsa Melanesia? Dan yang keempat apakah kita ini
bangsa Austronesia ras negroid?
Tulisan ini bukan bermaksud mengkeim akan kebenaran dari sisi artikel
ini, tetapi lebih pada ingin mencari tahu pengetahuan yang sesungguhnya jadi
jika ada teman-teman yang lebih paham dalam hal ini. Mari kita diskusikan
pertanya-pertanyaan di atas untuk menemukan jawabannya bersama!
Penulis: Dihai Mona
Editor: Nuken
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletesaya ada teman baru smp semuanya dari papua
ReplyDelete