Foto Yeheskiel Wenda (Ilst foto) |
“Ingatlah,
jangan menganggap rendah salah seorang dari anak-anak kecil ini”. (Matius
18:10).
SURABAYA,
PACEKRIBO -
Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak, sepanjang tahun 2013
terjadi 1.620 kasus kekerasan terhadap anak, yang terdiri atas kekerasan fisik
(30%), kekerasan emosional (19%), dan yang tertinggi adalah kekerasan seksual
(51%). Statistik yang memprihatinkan. Anak-anak yang semestinya dirawat dan
ditumbuhkembangkan jadi pribadi unggul, malah jadi korban kekerasan. Bagaimana
kekerasan anak pada tahun 2014-2016? jawabannya pasti lebih banyak.
Yesus
mengecam keras orang yang memperlakukan anak kecil secara jahat. “Tetapi
barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya
kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut” (ay. 6). Kata “menyesatkan”, berarti menjerat,
membuat tersandung, menyebabkan orang meninggalkan jalan yang benar. Yesus
serius memperhatikan iman anak kecil sehingga Dia serius menghukum orang yang
menyesatkan anak kecil. Yesus sangat menghargai anak kecil dan menentang orang
yang merendahkan mereka.
Peringatan
Yesus itu dalam konteks iman, namun dapat diterapkan secara lebih luas. Banyak
orangtua kurang menghargai anak dengan membanding-bandingkan anak dengan anak
lain, berfokus pada kesalahan anak, tidak memberi anak kesempatan berbicara
atau mengemukakan pendapat, dan sebagainya.
Perlakuan semacam ini dapat berdampak buruk, tak kalah dari kekerasan secara fisik. Karena itu, biarlah kasih Yesus di dalam hati kita, mengajar kita untuk mengasihi anak-anak seperti Yesus mengasihi mereka. Kiranya pula anak-anak itu boleh mengenal Tuhan mereka sejak dini.
"Mengasihi
Anak Berarti Menghargai Mereka Dan Menolong Mereka Mengalami Kasih Kristus".
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.