Tinex Helena kbg/Ilst foto |
PACEKRIBO - Seorang pemuda yang baru saja
kehilangan pekerjaan datang ke rumah seorang pendeta tua. Sang pemuda
bersahabat baik dengan pendeta tua tersebut.
Pemuda itu
berteriak-teriak memanggil pendeta sambil mengeluh mengenai masalah yang
menimpanya, "Pendeta...Pendeta aku banyak mengalami masalah dalam hiduhku
dan sekarang aku hehilangan pekerjaan. Mengapa bisa begini?"
Karena
pendeta sedang belajar di dalam ruangan dan tidak mendengar suaranya, maka si
pemuda menjadi kalap. Ia mengepalkan tinjunya sambil berteriak, "Pendeta
berkata Tuhan akan selalu menolong, tetapi mengapa aku seperti ini ?"
Mendengar
ada suara ribut-ribut diluar, pendeta tua pun berjalan keluar. Ia mengucapkan
sesuatu dan menanti tanggapan si pemuda. Tetapi si pemuda itu tidak mendengar
apa yang dikatakan oleh pendeta tua.
Masih diam
di tempatnya, si pemuda bertanya, "Pendeta berkata apa?" Sambil
duduk di sebuah bangku kayu, pendeta itu mengucapkan sesuatu, tetapi si pemuda
masih belum bisa mendengar apa yang dikatakannya. Akhirnya ia pun mendekati
pendeta dan duduk disampingnya.
Pendeta
menepuk pundaknya dengan lembut sembari berkata, "Anakku, di dalam
kekalapan karena masalah hidup, terkadang kita tidak bisa mendengar suara
Tuhan, seolah-olah Dia tidak peduli terhadap kita, tetapi sebenarnya tidaklah
demikian. Tuhan kadang berbisik, sehingga kita perlu mendekat kepadaNya untuk
bisa mendengarkan suaraNya."
Pemuda itu
tertegun mendengar kata-kata pendeta dan akhirnya ia pun mengerti. Seperti
pemuda di atas, kita pun seringkali kalap dengan banyaknya kesulitan hidup.
Kita berteriak dan protes kepada Tuhan mengapa Ia membiarkan kita. Kita
menginginkan jawaban berupa jalan keluar secepat mungkin.
Tetapi
ketika kita tidak mendapatkan jawaban itu, kita berpikir bahwa Tuhan tidak
mendengar atau Ia sedang menghukum kita. Tahukah bahwa seringkali Tuhan diam
atau kadang berbicara dengan suara yang sangat lembut bahkan berbisik ?
TujuanNya
melakukan itu supaya kita dapat mengambil waktu untuk datang dan mendekat
kepadaNya, berdiam di dalam hadiratNya. Di saat seperti itulah kita dapat
mendengarkan suaraNya dengan jelas.
Apakah saat
ini Anda sedang berteriak-teriak kepada Tuhan atau bahkan marah karena
seolah-olah Tuhan tidak mendengarkan seruanmu? Sungut-sungut dan kekalutan
tidak akan mendatangkan jalan penyelesaian.
Hanya satu yang perlu Anda lakukan, hampirilah Tuhan,
duduk diam dalam hadiratNya sebagaimana Maria duduk di dekat kaki Yesus untuk
mendengarkan Dia.
Tinggalkan
sejenak kesibukan dan masalah-masalah yang membuat Anda merasa lelah, karena
Tuhan rindu untuk berbicara kepada Anda. Di dalam hadiratNya Anda akan
mendapatkan jawaban serta damai sejahtera yang melimpah. Tuhan Yesus
memberkati. (Helena)