Solidaritas untuk Papua |
JAYAPURA,
PACEKRIBO - Dialog memang
sangat penting untuk terus didiskusikan dalam internal rakyat Papua Barat untuk
memajukan gerakan perjuangan rakyat dalam tahapan-tahapan yang lebih maju.
Secara
eksternal Dialog dengan pemerintah Indonesia saat ini belum kuat, karena rakyat
Papua Barat belum mempunyai kekuatan posisi tawar secara politik, artinya
kekuatan logistik perang dan persenjataan tidak sebanding kekuatan militer
TNI-POLRI, bahkan di lain sisi, rakyat Papua Barat belum mempunyai jaminan
politik dari satu badan indenpenden dunia misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) untuk menggelar Dialog dalam rangka menuju tahapan pelaksanaan Referendum
bagi bangsa Papua Barat.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa gagasan Dialog yang sedang di dorong oleh tim
JDP maupun kelompok/lembaga apapun yang mengatasanamakan rakyat Papua Barat
untuk mendorong proses Dialog dengan pemerintah Indonesia perluh disikapi
secara serius, sebab kelompok-kelompok/lembaga tersebut sedang memanfahatkan
situasi atau momen-momen tertentu guna menghancurkan perjuangan rakyat Papua
Barat untuk merdeka secara penuh dari penjajahan kolonialisme Indonesia.
Jika
Dialog Papua – Jakarta berhasil dilakukan dengan menghadirkan pemerintah
Indonesia tanpa ada jaminan politik dari PBB sebagai pemegang kewenangan penuh,
maka Dialog yang dilaksanakan hanya akan menjadi bahan legitimasi pemerintah
Indonesia untuk berkampanye di dunia internasional untuk meyakinkan masyarakat
Internasional bahwa persoalan rakyat Papua Barat telah diselesaikan melalui
beberapa keputusan dalam Dialog Papua – Jakarta.