Iluustrasi Foto: Sumber: http://www.pustakanews.com |
SURABAYA, PACEKRIBO - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI)
Muhammad Rizieq Syihab direncanakan akan mengisi pengajian di Masjid Sunan
Ampel Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/4) malam. Namun, rencana ini ditolak
warga dengan menggelar aksi di Mapolsek Semampir, Jumat (7/4).
Dalam aksinya itu, puluhan massa yang
tergabung dalam Solidaritas Aktivis Surabaya (SAS) tersebut meminta pihak
kepolisian untuk tidak memberi izin kedatangan Rizieq di pengajian bertema
'Merajut Ukuwah Menegakkan Syariah dalam Bingkai NKRI' tersebut.
Para pendemo menilai, selama ini Rizieq
kerap menyebarkan paham radikal yang bisa mengganggu ketentraman dan keamanan
warga Surabaya yang sudah sangat kondusif.
Menanggapi hal itu, "kami itu niat
baik ke surabaya. Mau berdakwah menyampaikan kebenaran, mengajak masyarakat
Surabaya membela kebenaran. Maklum rakyat jelata masih polos diajak bela
indonesia dari kemungkaran malah nolak. Semoga Allah turunkan hidayah kepada
mereka dan bukan termasuk orang-orang yang murtad," kata rizieq.
"Surabaya sudah aman dan kondusif.
Kedatangan Rizieq bisa membuat suasana Surabaya menjadi tidak kondusif,"
tegas Koordinator Aksi, Udin Sakera dalam orasinya.
Udin menambahkan, jangan sampai kedatangan
Rizieq, menimbulkan perpecahan bagi warga Surabaya dengan paham radikal itu.
"Aksi ini demi menjaga ketentraman dan keamanan Surabaya. Kondisi Surabaya
plural, humanis dan kebhinekaan. Perbedaan merupakan sesuatu yang biasa. Jangan
sampai perbedaan ini kacau akibat pengaruh radikalisme dari Rizieq,"
tegasnya.
"Masjid dan Makam Sunan Ampel merupakan tempat yang sakral dan religius serta banyak dikunjungi warga. Jangan sampai terpengaruh dengan paham radikal dari Habib Rizieq," sambungnya.
Warga sendiri, diakui Udin, tidak bisa
melarang Rizieq datang ke Surabaya untuk mengisi pengajian. Sebab, izin datang
menjadi kewenangan aparat kepolisian.
"Untuk itu kami warga Surabaya
meminta polisi supaya tidak mengeluarkan izi kegiatan di Masjid Ampel yang
dihadiri Rizieq," kata Udin.
Sementara Kapolsek Semampir, Kompol I
Ketut Madia mengaku, sampai saat ini, pihaknya belum menerima surat permohonan
izin pengajian di Masjid Ampel yang akan dihadiri Rizieq tersebut.
"Jadi atau tidak acara itu (pengajian di Masjid Ampel) kami belum tahu. Sampai saat ini tidak ada izin atau pemberitahuan ke kami," ungkap Ketut.
Soal izin, kata Ketut, yang memutuskan
adalah Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. "Kami hanya melakukan
pengamanan, soal penolakan dari warga juga nanti dilaporkan,"
pungkasnya.
Dalam aksinya, massa juga membawa poster
bertuliskan Kerukunan Umat Beragama di Surabaya Sudah Kondusif Mohon Jangan
Dipecah Belah, Ampel Adalah Kawasan Religi Umat Islam Jangan Dikotori dengan
Faham Radikal, Tolak Segala Bentuk Radikalisme serta beberapa poster lainya. (merdeka.com)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.