JAYAPURA, PACEKRIBO – Dana otonomi Khusus
(Otsus) yang terus menjadi buah bibir terkait tinggkat keefektifannya di tanah
Papua dinilai Judith Jubilina Navarro Dipodiputro, Ketua Pokja Papua, sebagai
permasalahan ‘hati’ dari para pemimpin yang berada di tanah Papua.
Setelah 50 tahun bergabung bersama Indonesia, Papua tercatat masih
minim (bahkan tidak memiliki) alat-alat berat untuk mempercantik dirinya
sendiri yang berujung pada merosotnya kepercayaan masyarakat Papua terhadap
pemimpin bahkan negaranya sendiri.
“Akibatnya kebutuhan alat berat harus dikirim dari Surabaya.
Begitu sampai di Jayapura, dipreteli dan diterbangkan lagi dengan helikopter ke
berbagai pedalaman Papua. Ini kan membuat biaya jadi mahal” katanya.
Selain itu, kejujuran para pemimpin yang berada di tanah Papua pun
harus dipertanyakan ‘Apakah mereka benar-benar jujur dan transparan’ kepada
masyarakat yang mereka wakili atau tidak.