Foto Ketua AMP Komite kota surabaya orasi di jalan |
SURABAYA, PACEKRIBO - Pepera
bukan solusi bagi rakyat papua, karena pepera adalah Rekayasa buatan UNTEA PBB
dengan negara-negara seperti, Amerika serikat, Autralia dan negara-negara lain
yang punya kepentingan Ekonomi atas penanaman Modal di West Papua.
Pepera yang memilih dan menetap papua bagian dari Indonesia melalui gerakan kekerasan militer indonesia dengan tindakan yang terang-terang dilakuakan teradap Orang Asli Papua (OAP) secara memaksa.
Anehnya, tiap orang Asli west Papua (OAP) dan Non-Papua yang akan ikut sertakan dalam Pepera, mereka di Karantikan oleh militer indonesia hingga mengurungi lebih tiga bulan di pos-pos sebelum Pepera berlangsung, dalam karantina itu mereka di paksa untuk memilih indonesia dengan kata-kata yang berbauh ancaman yakni “Jika kalian tidak memilih indonesia maka, nyawa kalian ada pada moncong senjata atau kami akan menembak mati, tetapi jika kalian memilih Indonesia maka, nyawa kalian akan selamat dari moncong senjata atau selamat dari maut kubur.”
Papua saat itu memiliki Penduduk yang bisa dikatakan sangat banyak yaitu sekitar 800.000 jiwa Orang Asli Papua (OAP) dan Non-Papua, namun tetapi indonesia memanipulasi data sehingga hanya yang ikut sertakan dalam Pesta Pepera atau istilah dalam Keindonesiaan Musyawara Mufakat itu hanya sekitar 1025 orang papua namun itu pun di hitung dengan Non-Papua atau bangsa Melayu atau bangsa Indonesia sendiri, tetapi mereka yang di ikutkan pula di tekankan Oleh militer Indonesia agar harus memilih Papua Masuk dalam Indonesia.
Tekanan militer indonesia terhadap rakyat papua atau asli Papua dan Non-Papua yang diikut sertakan dalam Pepera itu dengan Dua Pertanyaan Yaitu: “Memilih Indonesia” dan “Memilih Papua.”
Dua pertanyaan ini, Menjadi pertimbangan terhadap rakyat Asli Papua dan Non-Papua yang ikut dalam Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), karena pertanyaan sangat terancam nyawa jika memilih “Papua” dan jika memilih “Indonesia” berarti maut tak akan ada, sehingga dalam Pepera ini banyak rakyat yang memilih Indonesia artinya “Papua bagian dari indonesia”.
Tindakan Kekerasan militer memenangkan indonesia agar papua bergabung dalam NKRI dengan tidak adil secara hukum dan kemanusiaan. Maka, kami bangsa Papua menyatakan PEPERA adalah Ilegal secara tidak Hukum yang di lakukan dengan desakan Indonesia terhadap utusan PBB yaitu UNTEA. Maka ada beberapa Negara Inperealis Amerika, Autralia, ingris dan Negara-negara yang lain pun mendukung, denagan Kepentingan dan latar belakan agar inperealis bisa bekerja sama ekonomi Negara Luar dan Indonesia dan menguras kekayaan Alam di tanah Papua.
Secara fakta pun terlihat bhawa sebelum Pepera Dua tahun Kemudian 1967 PT Free Port telah masuk di daerah Amunza Mimika dengan Saham Amerika. Namun setelah secara kekerasan Militer indonesia melakukan tindakan bhawa papua bagian dari Indonesia Sampai saat ini, kami bangsa Papua dengan tegas mangatakan bhawa Pepera adalah Ilegal atau tidak sah karena dilakukan oleh pihak-pihak kepentingan Ekonomi. Maka kami bangsa Papua telah pada prinsip dan mempunyai sejara yang sah, dalam arti Papua sudah Merdeka Pada 01 Desember 1961 dengan Atribut Negara yang diakui oleh Belahan dunia Luar.
Perjuangan bangsa west Papua Tidak lagi asing didengar, tetapi perjuangan sudah melekat dan menjadi darah dagin dengan Ideologi kita yang terbentuk. Maka sikap dan prinsip kami tidak perna akan berubah kapan dan kapan pun.
Penulis adalah Ketua aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Komite
Kota Surabaya