Jeremy Bernard Corbyn, pemimpin Partai Buruh sekaligus
Oposisi di parlemen Inggris – IST
|
JAYAPURA, PACEKRIBO - Jeremy Bernard
Corbyn mengatakan sudah saatnya rakyat Papua Barat membuat pilihan mereka
sendiri tentang masa depan politik mereka.
Dikutip ABC, Corbyn berbicara
tentang penderitaan rakyat Papua Barat dan mendukung dilaksanakannya reformasi
demokrasi di Papua, Indonesia. Ia menyampaikan hal ini dalam pertemuan
International Parliamentarian for West Papua (IPWP) di London, Inggris, 4 Mei
2016.
Corbyn adalah politikus
Inggris Pemimpin Partai Buruh dan Pemimpin Oposisi. Dia telah menjadi anggota
parlemen untuk Islington Utara sejak tahun 1983 dan terpilih sebagai Pemimpin
Partai Buruh pada tahun 2015.
Jeremy
Corbyn menegaskan dukungannya bagi perjuangan pembebasan Papua Barat. Ia
mengatakan ini menjadi bagian dari kebijakan Partai Buruh.
“Ini tentang strategi politik
yang membawa penderitaan rakyat Papua Barat kepada pengakuan dunia, memaksanya
ke agenda politik, sehingga harus dibawa ke PBB, dan akhirnya memungkinkan
rakyat Papua Barat untuk membuat pilihan tentang pemerintah yang mereka inginkan
dan masyarakat seperti apa di mana mereka ingin hidup,” katanya dalam
pertemuan.
Pemimpin Partai Buruh ini
mengakui bahwa pertemuan kali ini adalah pertemuan yang bersejarah.
Deklarasi London IPWP
Dalam pertemuan ini, anggota
parlemen dari beberapa negara Pasifik dan Inggris menyetujui deklarasi di
London yang menyerukan pemungutan suara yang diawasi oleh komunitas
internasional pada isu kemerdekaan Papua Barat.
Benny Wenda, Menteri Luar
Negeri Vanuatu Bruno Leingkone, Perdana Menteri Tonga Akilisi Pohiva dan
Menteri Pertanahan Vanuatu Ralph Regenvanu dan beberapa anggota parlemen
Pasifik dan Ingggris lainnya adalah penandatangan deklarasi tersebut.
Kelompok ini bertemu di Gedung
Parlemen Inggris untuk membahas masa depan provinsi di bagian paling timur
Indonesia.
Deklarasi tersebut mengatakan
pelanggaran hak asasi manusia masih terus terjadi di Papua Barat yang tidak
dapat diterima. Disampaikan oleh Benny Wenda, deklarasi ini memperingatkan
dunia bahwa tanpa tindakan internasional masyarakat Papua mempertaruhkan
kepunahannya dan menegaskan hak masyarakat asli Papua untuk menentukan nasib
sendiri.
Deklarasi tersebut juga
menegaskan ‘Act of Free Choice’pada tahun 1969 yang dikenal sebagai Pepera,
dilakukan melalui proses yang melanggar prinsip-prinsip kebebasan memilih.(jubi)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.