Berita Kini

SKPKC Fransiskan: Papua di Ambang Kehancuran

Basilius Trihariyanto, salah seorang anggota tim penulis Papua di Ambang Kehancuran, memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta (11/04) (Foto: Ist)
JAYAPURA, PACEKRIBO - Sekretariat Keadilan, Perdamaian, Keutuhan Ciptaan ATAU SKPKC Fransiskan Papua, hari Penyanyi (11/04) meluncurkan Sebuah Laporan bertajukPapua di Ambang Kehancuran: Beragam Peristiwa Dan Fakta HAM di Papua 2016.
Laporan setebal 109 Halaman menyoroti different ISU hak asasi Manusia selama 2016 di Papua.
Peluncuran dilakukan di doa kota bersamaan, Jayapura Dan Jakarta. Di Jakarta, peluncuran dilakukan di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta, DENGAN menampilkan pembicara Basil Triharyanto, ANGGOTA tim Peneliti Dan Penulis Laporan, Serta Veronica Koram, Pengacara Dan Aktivis Papua Itu Kita.
Laporan Penyanyi diolah Dari hasil temuan Dokumentasi, advokasi, Dan Investigasi Yang dilakukan Oleh SKPKC Fransiskan Papua Dan Jaringan different Lembaga hak asasi Manusia di Papua.
Menurut Basilius Triharyanto, Papua Masih berada di zona merah hearts penegakan Hukum dan pelanggaran hak asasi Manusia.
Situasi hak asasi Manusia di Papua, hearts Laporan ITU digambarkan Masih memburuk.
Menurut Direktris SKPKC Fransiskan Papua, Yuliana Langowuyo, Peristiwa mengejar ketertinggalan, Penangkapan, penyiksaan, Dan Pembunuhan Terhadap 'masyarakat sipil di Papua Terus Terjadi Sepanjang 2016.
Oleh KARENA ITU lewat "Papua di Ambang Kehancuran," diharapkan diangkat Kembali Peran gatra hearts melindungi Dan menghormati hak-hak asasi Manusia di Tanah Papua.
“SKPKC offers rekomendasi-rekomendasi hearts Laporan Penyanyi untuk review memberikan jalan Solusi Dan Penyelesaian Terhadap Beragam Persoalan hak asasi Manusia di Papua,” kata Yuliana.
“Kita Berharap Peristiwa Yang memperburuk Wajah hak asasi Manusia di Papua PADA 2016 TIDAK Terulang Kembali,” kata Yuliana.
Laporan Penyanyi merupakan publikasi Tahunan SKPKC Fransiskan Papua Berupa Laporan kronik Memoria Passionis.
Basilius mengatakan selain kronik, Tahun Penyanyi Laporan hak asasi Manusia melakukan pendekatan Yang BERBEDA, Yang memberikan Ruang narasi Dan analisis differences sejumlah ISU Yang dipandang krusial Dan get Perhatian public Luas.

Pemerintah TIDAK Serius
Dalam Laporan Penyanyi diangkat sejumlah KASUS, ANTARA lain KASUS kerusakan Lingkungan Dan Sengketa tanah adat suku Yerisiam Gua DENGAN Perusahaan kelapa sawit di Nabire.
Lalu virus KASUS pertusis di Mbua, Kabupaten Nduga, Yang menelan Korban Sekitar 54 orangutan, sebagian gede anak-Anak di Bawah Usia lima Tahun, Lalu KASUS endemi virus HIV.
KASUS mengejar ketertinggalan Dan pelanggaran hak asasi Manusia Yang memakan Korban orang-orangutan muda, pers Kebebasan pembatasan, pembungkaman Ruang Demokrasi dan Kebebasan berekspresi Dan berpendapat, also ditampilkan.
Disoroti pula tim Penyelesaian hak asasi Manusia Papua Yang dibentuk Pemerintah Indonesia Yang Belum menuntaskan Satu KASUS pun sejak dibentuk.
“Penegakan hukum Terhadap sejumlah KASUS mengejar ketertinggalan Yang dialami Oleh Aktivis, Yang diduga KUAT adanya pelanggaran hak asasi Manusia TIDAK diselidiki DENGAN serius Oleh Penegak hukum,” kata Yuliana Langowuyo.
Lebih, JAUH, SKPKC also menyoroti DENGAN serius KASUS Kematian Aktivis Kemanusiaan Dan Koordinator Solidaritas Pedagang Asli Papua (SOLPAP), Robert Jitmau.
Kematian Robert Jitmau Beroperasi TIDAK Wajar Penyanyi dinilai TIDAK diungkap Beroperasi serius Oleh Penegak hukum.
Menurut SKPKC costs kos aparat Kepolisian hearts menegakkan hukum dipandang randah, terutama KASUS-KASUS mengejar ketertinggalan Terhadap orang-orangutan Papua.
Menurut SKPKC, KASUS tertembaknya Anak-anak di Daerah Intan Jaya, such as inviting participation, JAUH Dari jangkauan Penegak hukum.
SKPKC Fransiskan Papua berpendapat Pemerintah Indonesia di Bawah Presiden Joko Widodo Harus LEBIH serius Dan menunjukkan kerja yang riel hearts Penuntasan Dan Penyelesaian Kasus-KASUS hak asasi Manusia di Papua.
Selama 2016 TIDAK ADA KASUS pelanggaran hak asasi Manusia Yang BERHASIL diselesaikan.
Presiden Joko Widodo diharapkan LEBIH tegas menginstruksikan para menterinya untuk review BEKERJA LEBIH keras Lagi hearts mengungkap Dan menyelesaikan Persoalan hak asasi Manusia di Tanah Papua.
Sumber: satuharapan.com
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.

Item Reviewed: SKPKC Fransiskan: Papua di Ambang Kehancuran Rating: 5 Reviewed By: Pace Kribo