Ilustrasi |
JAKARTA, PACEKRIBO - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X
menegaskan tidak boleh ada separatis di Yogyakarta. Sultan dikabarkan berniat
mengusir mahasiswa asal Papua yang mendukung gerakan separatis.
Sultan mengatakan hal itu menanggapi aksi sejumlah mahasiswa Papua di
Yogyakarta yang menggelar dukungan atas United Liberation Movement For West
Papua (ULMWP). Para mahasiswa Papua itu mendorong ULMWP menjadi anggota
Melanesian Spearhead Group (MSG).
Terkait hal itu, komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengatakan,
pernyataan Sultan itu sangat berbahaya. "Sultan merupakan Raja Jawa.
Dikhawatirkan pernyataan itu dimaknai lain oleh warga Yogyakarta. Ini dianggap
titah, itu berbahaya," kata Natalius kepada Rimanews, Kamis (21/07/2016).
Natalius mengaku telah bertemu dengan Sultan HB X untuk mengklarifikasi pernyataan
tersebut. "Saya meminta agar Sultan memberikan jaminan hidup kepada
mahasiswa Papua. Sultan menjawab, dia tidak akan langsung mengusir mahasiswa
Papua," kata dia.
Komnas HAM, kata Natalius, mengimbau agar Sultan memberikan klarifikasi
atas pernyataannya. "Sultan harus menyampaikan kepada warga Yogyakarta,
mengklarifikasinya," ungkap Natalius.
Dijelaskan Natalius, sejak lima tahun terakhir, mahasiswa Papua kerap
mendapatkan perlakuan diskriminasi di Yogyakarta. "Mahasiswa Papua kerap
diejek, dan sulit sekali mendapatkan kost-kostan," ujar Natalius.
Pemerintah Daerah Yogyakarta, menurut Natalius, harus melindungi para
mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Kota Pelajar. (posmetro info)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.