Massa aksi pembela NKRI |
Oleh Jhonatan Tjoe:
JAYAPURA, PACEKRIBO - Dalam tulisan saya kemarin tentang bagaimana menyikapi demo pro NKRI, ada tiga poin yang saya sampaikan. Pertama, rakyat Papua menghargai hak demokrasi setiap orang/kelompok untuk menyampaikan aspirasinya didepan umum sebagaimana diatur oleh undang-undang NKRI. Kedua, rakyat Papua ingin mengetahui seberapa banyak OAP turut berpartisipasi dalam demo tersebut, dan ketiga, rakyat Papua juga ingin mengetahui bagaimana sikap kepolisian terhadap demo kemarin, apakah diberikan ijin, dibubarkan, ditangkap atau bagaimana?
Perlu kami sampaikan bahwa, demo kemarin walau secara umum berjalan dengan tertib, ada insiden pemukulan terhadap seorang perempuan Papua oleh para pendemo. Tindakan tersebut jelas melanggar hukum dan para pelaku harus diproses sesuai undang-undang yang berlaku. Tindakan kepolisian yg membiarkan hal ini akan semakin menguatkan tindakan diskriminatif mereka dalam memperlakukan orang Papua. Dan akan semakin mengkristal dihati OAP bahwa Pemerintah Indonesia adalah penjajah.
Massa aksi KNPB bersama rakyat papua |
Membaca berbagai komentar OAP di medsos tentang demo tgl 2 Juni 2016, ada beberapa hal yg tergambar dari sikap mereka. Pertama, ada kesadaran diri sebagai suatu bangsa yg cita-citanya hendak digagalkan oleh pihak lain. Hal ini kami katakan demikian karena banyak sekali netisen OAP yang terdiri dari berbagai kalangan memberikan komentar cemohan terhadap demo kemarin. Misalnya "orang2 tra tau malu", "tidak tahu diri", dll.
Karena ternyata mayoritas pendemo adalah orang pendatang, bukan penduduk asli Papua. Karena itu, patut kita syukuri peristiwa demo kemarin sebagai sebuah peristiswa penting yg memberikan dampak positif bagi perjuangan OAP. Kedua, seperti disebutkan oleh Tuan Victor Mansawan dalam komentarnya, bahwa demo tersebut telah memberikan gambaran kepada dunia internasional tentang siapa yg memiliki hak politik untuk menyuarakan referendum. Ketiga, munculnya berbagai komentar OAP dari berbagai kalangan menandakan API PERSATUAN semakin membesar.
Dan kami yakin, dalam demo berikut, entah kapan, masa OAP yg lebih besar, lebih banyak dari jumlah sebelumnya akan melumpuhkan Tanah Papua (dari Sorong hingga Merauke). Dan terakhir, minimnya partisipasi OAP dalam demo kemarin juga manandakan keinginan mayoritas orang asli Papua untuk merdeka sekaligus mendukung KNPB dalam memediasi rakyat Papua menyampaikan aspiranya secara damai dan bermartabat. Sekaligus menjustifikasi bahwa yg menginginkan kemerdekaan bukan segelintir OAP tetapi mayoritas rakyat Papua.
Massa aksi Nasional dimediasi oleh komite nasional papua barat (KNPB) wilayah yahukimo, 31/05/2016 |
Sekali lagi, demo kemarin tidak memiliki dampak apapun secara politis bagi dunia internasional, hal itu semacam permainan sepak bola, dimana para pendemo adalah suporter/objek saja (lihat tulisan Catatan Dari Papua tentang ilustrasi dimaksud). Yang memiliki hak politik hanya OAP, mereka yg berhak untuk menyatakan tetap bersama NKRI atau keluar dari NKRI dan itu dijamin oleh hukum internasional. Salam Pembebasan. Let West Papua Vote.
Penulis: Jonathan Tjoe
Editor: Nuken
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.