Delegasi para pemimpin perjuangan Papua Merdeka bertemu Perdana Menteri Vanuatu di Port Vila, Vanuatu Rabu (21/12) – dailypost.vu
|
JAYAPURA, PACEKRIBO – Perdana Menteri
Vanuatu, Charlot Salwai menegaskan kembali posisi negaranya mendukung West
Papua tidak berubah sejak merdeka 36 tahun lalu. Vanuatu, menurutnya, akan
selalu mendukung West Papua menyuarakan isu pelanggaran HAM dan kemerdekaan
rakyat Melanesia di West Papua.
Salwai
menegaskan posisi negaranya itu di hadapan sekitar 50 orang delegasi para
pemimpin perjuangan Papua Merdeka yang saat ini berada di Port Vila, Vanuatu
guna menghadiri pertemuan MSG, yang baru saja selesai. Salwai pastikan bahwa
posisinya negaranya “tidak berubah dan tidak akan berubah”.
Seperti
dilaporkan Daily Post Vanuatu, Rabu (22/12/2016), pemerintah Vanuatu bahkan
memastikan bahwa seluruh masyarakat Vanuatu dari mulai para pejabat negara,
gereja, kelompok-kelompok perempuan dan anak muda sudah memobilisasi diri untuk
mendukung kemerdekaan rakyat West Papua.
“Kebijakan
historis pemerintah kami tidak berubah sejak kemerdekaan 36 tahun lalu terhadap
Kaledonia Baru, French Polynesia, dan West Papua untuk memenangkan penentuan
nasib sendiri,” ujar Salwai.
Mesipun
MSG masih terpecah suaranya terkait posisi keanggotaan penuh terhadap ULMWP,
Perdana Menteri Salwai, seperti dilansir RNZI (22/12) menegaskan dirinya merasa
sangat senang atas kemajuan yang dicapai sejauh ini terkait kampanye
internasional West Papua.
Benny
Wenda, juru bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dalam
kesempatan itu menyatakan bahwa mimpi besar para delegasi Papua yang hadir
serta doa bagi para pemimpin Melanesia di MSG dengan ujung tombak Vanuatu,
adalah memberi keanggotaan penuh pada West Papua di organisasi tersebut.
Wenda
sangat optimis saat melihat bagaimana para pemimpin perjuangan untuk West Papua
saling berjabat tangan dengan hangat dan bicara satu bahasa di Port Vila, “Itu
menunjukkan bahwa mereka dan masyarakat Melanesia di West Papua terikat oleh
satu semangat yang sama guna mengikat para pemimpin Melanesia di MSG untuk
member keanggotaan penuh bagi kami,” ujar Wenda.
Pemimpin
Vanuatu yang hadir mendampingi Perdana Menteri pada kesempatan itu termasuk
Wakil Perdana Menteri, Joe Natuman, Kementerian Pertanahan Ralph Regenvanu dan
Sekretaris Parlemen Johnny Koanapo. Mereka semua menyambut hangat delegasi West
Papua.
Menanggapi
ratusan penangkapan, termasuk anak-anak, di Papua yang terjadi pada protes Hari
Trikora 19 Desember lalu, Benny Wenda mengaku sangat kecewa sekaligus heran.
“Entah
bagaimana Indonesia mau jelaskan penahanan yang mereka lakukan, dan
penghancuran sekretariat ULMWP padahal di saat yang sama mereka, kolonial itu,
juga menjadi anggota associate di MSG,” ujar Wenda.(tabloidjubi.com)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.