Papua merdeka. Foto dok Ils |
JAYAPURA, PACEKRIBO - Jika perjuangan ini
berjalan dalam kontekks menegakan kebenaran, keadilan, kejujuran kasih,
kedamaian, dan saling menghargai sebagai nilai- nilai yang universal, maka
cepat atau lambat, bangsa dan rakyat papua barat akan lepas dari kekuasaan dan
penjajahan bangsa dan pemerintah indonesia.
Rakyat dan bangsa papua
barat perlu menyadari bahwa perjuangan papua merdeka membutuhkan proses yang cukup.
Maka perjuangan tersebut harus jalur doa, diplomasi, lobi, negosiasi, dialog,
seminar ilmiah, dan juga tulisan-tulisan ilmiah sebagai metode perjuangan yang
terhormat, martabat dan simpatik.
Penting
juga peran intelektual dan cendikiawan papua untuk mengelolah aspirasi merdeka
dwngan kajian-kajian ilmiah.
"Siapapun
tidak membantah jika para intelektual dan cendikiawan papua menyampaikan dengan
akurasi data tentang rekayasa perjanjian New York 15 Agustus 1962, PEPERA 1969,
Pelanggaran HAM, eksploitasi SDM dan Diskriminatif SDM di Papua Barat".
Hal
mendasar lainnya yang perlu diketahui dan dipahami rakyat Papua, bahwa untuk
kemerdekaan papua, bukan separatis dan juga bukan akibat ketidakpuasan terhadap
pembangunan yang dilalukan pemerintah indonesia selama puluhan tahun.
"Itu
hanya alasan sekunder saja, tetapi esensi masalahnya adalah ideologi,
nasionalisme, dan rekayasa perjanjian New York 15 Agustus 1962, PEPERA 1969 dan
Pelangaran HAM dalam berbagai bentuk oleh TNI dan POLRI dan juga pemerintah
dengan berbagai kebijakan".
Baca juga: Jokowi, Papua Menuju Referendum
Solusi terbaiknya
adalah memberikan duduk bersama-sama dan berdialog antara indonesia, Belanda,
Amerika Serikat dan PBB sebab masalah papua itu, melibatkan dunia
internasional.
Penulis
adalah Dumma Socratez Sofyan yoman, Presiden Baptis Papua.
Editor:
Nuken
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.