Ilustrasi |
JAYAPURA, PACEKRIBO – Institut Guru Kepulauan
Cook (CITI) mendorong para pendidik kawasan Pasifik mengutuk keras kejahatan
hak azasi manusia yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Papua.
Sikap resmi itu
diadopsi oleh Konferensi ke-21 Konsil Pendidikan Pasifik (COPE) yang
diselenggarakan di Fiji dihadiri oleh perwakilan CITI, presiden Thomas Taurongo
Wynn dan anggota eksekutif Apii Napa.
Seperti dilansir
Cook Islands News, Senin (19/9/2016), CITI dikatakan menjadi organisasi
nasional independen pertama yang mengajukan proposal formal ke tingkat regional
terkait situasi West Papua. Proposal tersebut dipastikan akan didukung penuh
oleh 12 bangsa-bangsa Pasifik.
Taurongo mengatakan
COPE secara formal sudah mengutuk kejahatan HAM yang dilakukan pemerintah
Indonesia terhadap orang-orang asli Papua. Mereka juga menyatakan
“...bersolidaritas dengan semua pendidik, staf pendidik, dan para siswa/i yang
menjadi korban.”
“Kami sangat
berbesar hati pada usaha kami ini, sebagai salah satu dari serikat guru kecil
tetapi sanggup mengangkat isu-isu yang diderita rakyat West Papua sekaligus
bersolidaritas penuh sebagai rakyat Pasifika mengutuk kejahatan kemanusiaan
yang dilakukan di depan pintu kami sendiri,” ujar Taurongo.
Taurongo juga
mengajak seluruh pemerintahan bangsa Pasifik, badan-badan serikat pekerja, LSM
untuk melakukan hal serupa. “Kita tidak bisa tinggal diam atas masalah ini atau
mengabaikan protes politik dan sosial yang terus tumbuh dari Papua.”
CITI mengajukan
sikap tersebut karena, lanjut Taurongo, “ketidakadilan sosial tidak boleh
dibenarkan, baik itu isu di komunitas kita sendiri, maupun komunitas di negeri
lain yang bermitra dengan kita, maupun dimana saja, kita harus bersuara dan
bersikap atas perlakuan yang mereka alami dari tangan penindas.”
Dia juga menegaskan
bahwa diam sama sekali bukan pilihan, karena rakyat West Papua harus tahu
mereka tidak menderita sendirian, “karena kita sebagai serikat pekerja, dan
mudah-mudahan, juga sebagai negara dan kawasan akan berdiri bersama mereka
serta berbicara apa adanya.”
Sebagai presiden
CITI, Taurongo Wynn menegaskan serikatnya memiliki ikatan moral untuk
menyatakan sikap.
Dirinya juga
mengatakan bahwa seluruh organisasi guru di tingkat nasional lainnya sudah
menyatakan dukungannya, “semuanya mengutuk peristiwa-peristiwa yang hanya bisa
disimpulkan sebagai kejahatan terhadap orang asli di West Papua.”
“Sosial media sudah
banjir informasi, sehingga tidak bisa lagi diabaikan media dunia, serta media
pasifik,” ujarnya.
CITI terbentuk di
tahun 1978, dengan 300 anggota. Taurongo Wynn mengatakan selama bertahun-tahun
di bawah kepemimpinan guru perempuan seperti Tiraa Anguna, Teina Etches dan Nga
Charlie, jaringan perempuan yang kuat melalui Asosiasi Guru Perempuan sudah
terbentuk. Sejak itu keanggotaan regional dan global telah dicapai oleh serikat
guru tersebut.
CITI juga merupakan
satu-satunya serikat Guru yang melakukan aksi mogok industri di Kepulauan Cook
sejak kemerdekaannya. Pemogokan itu terjadi tahun 1997 terkait kejatuhan
ekonomi yang memotong gaji guru besar-besaran. Mereka melakuan 5 hari pemogokan
yang berujung pada peradilan perindustrian.
Taurongo Wynn
mengonfirmasi bahwa pihaknya akan memimpin badan eksekutif COPE untuk terus
memperluas tekanan dan memperbesar solidaritas terhadap isu West Papua.
Resolusi akan diajukan lebih lanjut pada Internasional Pendidikan Agustus tahun
depan.
Konsil Pendidikan
Pasifik (COPE) adalah organisasi regional serikat pendidikan dari Kawasan
Pasifik Selatan. COPE adalah anak cabang Internasional Pendidikan (EI) divisi
kawasan Asia dan Pasifik. COPE berkantor di Suva, Fiji.
Serikat-serikat
guru yang menjadi anggota COPE mewakili negara Australia, Kepulauan Cook, Fiji,
Kiribati, Selandia Baru, PNG, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, Vanuatu,
serta Wallis dan Futuna.(JUBI)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.