Ilustrasi |
JAYAPURA, PACEKRIBO - Ketika mendengar kata
Miras, apa yang anda pikirkan dan bayangkan? Bagi orang yang tak
pernah mengonsumsinya, pasti akan berpikir, itu adalah minuman paling berbahaya
yang pastinya akan merusak tubuh kita. Begitu juga dengan
orang yang sering mengonsumsinya, pasti akan berpikir itu adalah minuman yang
mampu menyegarkan tubuh, minuman penyegar pikiran, minuman kebutuhan, dan
bermacam-macam alasan.
Kalau anda hanya
mengetahui hanya itu saja, berarti anda hanya salah satu atau salah lebih yang
hanya ikut-ikutan keramaian tanpa mengetahui efek jerah dari Miras tersebut.
Bukan begitu?
Sekarang anda harus
mengetahuinya. Miras, merupakan kepanjangan dari Minuman Keras. Masyarakat kita
pada umumnya sering mengonsumsi Miras, entah secara sadar maupun tidak sadar.
Dalam arti bahwa, secara sadar itu, sudah mengetahui memiliki efek yang
berbahaya tetapi mau dan terus ingin untuk mengonsumsinya. Juga tidak sadar
kalau efeknya terlalu berbahaya untuk tubuh kita, malah kita terus kecanduan
untuk mengonsumsinya. Yang jelas, Miras
adalah minuman yang beralkohol. Terus, apakah anda tahu minuman beralkohol itu?
Perlu anda ketahui,
Miras atau minuman beralkohol dalam disiplin Ilmu Kimia dikaitan dengan
senyawa-senyawa organik yang beralkohol. Alkohol. Alkohol
memiliki banyak kegunaan seperti antiseptik, pelarut larutan polar, merelaxkan
saraf tubuh makhluk hidup, dan lain sebagainya. Tetapi tergantung pada
konsentrasi dan kebutuhan menggunakan alkohol tersebut.
Baca juga: Anak Muda Papua Stop Miras
Kalau konsentrasi,
itu berkaitan dengan zat pelarut dan terlarut. Semakin besar konsentrasi maka
semakin banyak partikel zat yang terlarut, dibanding zat pelarut dalam larutan
tersebut. Begitupun sebaliknya. Misalnya alkhol 70% berarti dalam 100 mL
larutan, alkhol (zat terlarut) sebanyak 70 mL dan 30 mL zat pelarut. Aquadest,
misalnya. Nah, pada
penggunaannya, alkohol harus sesuai dengan takaran. Jika tidak, dapat
menyebabkan iritasi kulit, misal kulit terbakar atau jika dikonsumsi dalam
tubuh berarti kerusakan pada organ tubuh akan terjadi.
Sedangkan kebutuhan
Miras berkaitan dengan penggunaannya. Alkohol merupakan jenis senyawa polar.
Sehingga dalam Ilmu Kimia ada istilah Solve like solve and dissolve
like dislovediartikan yang polar suka polar dan non polar suka non polar.
Hal di atas mesti
menjadi pelajaran penting bagi orang awam. Jika hendak mencampurkan atau
menambahkan sesuatu (pelarut/terlarut) pada alkohol supaya terlarut, perlu
dilihat sifat atau karakter dari pelarut tersebut, apalagi kegunaannya untuk
dikonsumsi oleh manusia atau binatang.
Biasanya, orang awam
mencampurkan zat-zat tertentu untuk menjadi suatu campuran tanpa ada takaran
standar yang lolos uji coba. Nah, mencampur tanpa ada takaran standar dalam uji
coba ini yang biasa kita kenal dengan istilah Oplosan.
Sekarang coba kita
tengok dan lihat di kehidupan sekitar kita!
Mengonsumsi Miras
sudah dijadikan budaya bagi beberapa lapisan masyarakat, mulai dari usia anak,
usia remaja, usia muda sampai usia tua. Tergantung Miras apa yang ingin untuk
dikonsumsi, misal Bir Bintang, Cap Tikus, Robinzon, atau yang lainnya.
Tetapi ingat, yang
paling penting dan perlu untuk dipahami disini adalah ketika kita mau
mengonsumsi Miras. Sangatlah penting untuk kita pilih dan pertimbangkan sebelum
kita mengonsumsinya. Karena ingat, anda salah pilih tanpa mempertimbangkan atau
asal-asal mengonsumsinya, maka anda sudah siapkan diri anda untuk tak ada di
dunia ini.
Sekarang Teras. Teras
merupakan singkatan dari Terlanjut Rakus.
Rakus akan sesuatu
bukanlah hal yang baru bagi manusia. Rakus berkaitan dengan nafsu. Nafsu
yang berlebihan menyebakan keracunan keinginan sehingga tiba pada tingkatan
yang namanya Rakus itu.
Jika sudah pada
tingkatan rakus, maka hampir semua hal dapat dilakukan untuk memenuhi keinginan
tersebut.
Baca juga: Hal-Hal Ini Merusak Masa Depan Orang Papua
Hal yang lebih
mengerikan adalah Miras, Teras karena Oplosan.
Miris. Mungkin karena
pemikiran orang awan masih terlalu sempit mengenai Miras dan Miras oplosan
sehingga pemilihan Miras tidak dilakukan dengan selektif oleh penggunanya.
Apalagi jika sudah
terlanjur Teras Miras, maka apapun dilakukan hanya untuk kebutuhan
mabuk-mabukan.
Mabuk sebenarnya
bersifat relative, misal mabuk cinta, mabuk angin, mabuk laut, hingga
mabuk Miras. Tapi yang mabuk Miras ini yang menjadi persoalan.
Lihat saja, tren anak
mudah sekarang. Jalan berkelompok dan mengukur jumlah uang masing-masing. Mau
kemana? Tak lain hanya pergi Miras. Ini rill dan sering sekali terjadi pada
masyarakat kita sendiri. Sangat disayangkan,
24 korban yang di antaranya ada beberapa mahasiswa Papua, karena Miras oplosan
di Yogyakarta.
Diakui oleh pengoplos
bahwa alkohol 96% langsung dicampurkan dengan sari buah untuk menjadi larutan
yang siap dikonsumsi pencari Miras murah.
Baca juga: Efek Negatif dan Positif Minum Kopi
Bayangkan, seperti
yang sudah saya jelaskan di atas, 96% alkohol dan sari buah! Bagaimana tidak
merusak tubuh kita? Apa lagi keduanya memikiki dua larutan yang bedah!
Yang jelas bahwa,
antara sari buah dan alkohol 96% tak jauh bedah ketika kita mau mengonsimsi
racun kadar tinggi. Dan itu kita siap untuk menyerahkan diri kita untuk tidak
ada di bumi ini.
Terakhirnya, bahwa
satu hal yang perlu dipahami bahwa terkadang Teras Miras membuat kita jatuh
dilobang yang sama, kehancuran, apalagi sudah Miras, Teras sampai Oplosan
peluang jatuh ke lobang tanah akan lebih besar.
Maka, penting untuk
kita jaga diri masing-masing dan jaga saudara kita sendiri dari bahaya Miras,
Teras hingga Oplosan.
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.