Pelatihan manajemen usaha kecil di aula distrik Kamuu, selama dua hari. (Agustinus Dogomo - SP) |
DOGIYAI, PACEKRIBO - “Biji emas hijau
(kopi) sudah lama berada di Dogiyai. Tetapi kurang dimaksimalkan
pemanfaatannya. Biji emas hijau ini kalau dikelola dengan baik, sebenarnya
sangat bermanfaat, bisa mendatangkan pendapatan yang besar bagi petani biji
emas hijau ini,” ungkap Andreas Gobay, kepala dinas Perindagkop kabupaten
Dogiyai, Papua.
Gobay mengatakan,
kopi memang sudah ada sejak lama di Dogiyai. Namun pihaknya kesulitan untuk
mengembangkan kekayaan tersebut.
“Kendala besar yang
kami alami adalah pendanaan. Itu yang paling utama. Karena penyediaan anggaran
di dinas Perindagkop sangat kecil. Dengan kondisi ini kami di dinas
memanfaatkannya sebaik mungkin. Agar menciptakan peluang bagi masyarakat
Dogiyai, supaya betul-betul merasakan dampaknya,” kata Gobay.
Lanjut dia, “Agar
manfaat itu bisa dirasakan langsung, kami lakukan pelatihan menejeman usaha
kecil dan menengah yang diselenggarakan selama dua hari ini. Dan pelatihan lain
yang bisa memberikan pengetahuan dan dorongan agar tetap meniti pekerjaan
kelola kopi.”
Gobay menjelaskan,
tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk mewujudkan Papua Bangkit, Mandiri
dan Sejahtera sesuai dengan visi gubernur Papua. Pengaplikasiannya misi
gubernur itu dimulai dari kampung.
“Nyatanya sebagai
percontohan kami mulai dari kampung Mauwa, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai,
karena desa ini harapannya akan menjadi model dalam pengembangan kopi,”
ungkapnya.
Kata Gobay, pihaknya
terus berupaya untuk mengupayakan agar bisa ada dukungan dari pemerintah
provinsi Papua.
“Kami harap ada
dukungan dari pemprov. Dukungan itu untuk mendukung 79 Kampung dalam 10 distrik
yang ada di Kabupaten Dogiyai. Kali ini kami memilih Mauwa menjadi kampung
percontohan buat kampung lain,” terangnya
Ia berharap agar
masyarakat di kabupaten Dogiyai kembali menanam dan merawat kebun kopi “biji
emas hijau” yang lama telah mereka tinggalkan. Selain itu, semua instansi yang
terkait harus bekerjasama dalam meningkatkan pengembangan kopi.
Dikatakan, kopi menjadi
komoditas unggulan di Kabupaten Dogiyai. Sehingga dibutuhkan sinergitas antar
instansi dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah untuk membangkitkan
kembali kopi yang telah ada dulu.
“Meski dana kami
kecil, kami telah memulai, dengan mendata koperasi dan UKM yang ada di
Kabupaten Dogiyai dan melakukan pelatihan-pelatihan. Kami harap ini bisa
memberikan dampak positif bagi UKM dan petani kopi,” harapnya.
Sementara itu, Saiful
Bakri, Kepala Bina UKM Provinsi Papua, mengatakan, produk unggulan Kopi yang
kini dikenal dengan “biji emas hijau”, dulu kopinya berkembang luar biasa,
tetapi lama kelamaan masyarakat tidak memperhatikan.
Kata Bakri,
pemerintah provinsi meminta kepada pemerintah daerah Dogiyai, harus memberikan
perhatian penuh terhadap petani kopi.
“Dalam hal
pengembangan biji emas hijau, kami membantu mesin pencercah kopi. Selanjutnya,
pemerintah Provinsi tidak tinggalkan pemerintah Kabupaten Dogiyai bila
membutuhkan kami siap membantu,” ujar Bakri. (Agustinus Dogomo/suarapapua.com)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.