Aliansi Pemuda Pemudi Muslim Balikpapan (APPMB) menggelar aksi demonstrasi menolak Ormas FPI dan GNPF-MUI di Kota Balikpapan didepan halaman pemerintah kota pada Senin (9/1/17). |
BALIKPAPAN, PACEKRIBO - Aliansi Pemuda Pemudi Muslim Balikpapan
(APPMB) menggelar aksi demonstrasi menolak Ormas FPI dan GNPF-MUI di Kota
Balikpapan didepan halaman pemerintah kota pada Senin (9/1/17).
Ratusan orang yang tergabung dalam APPMB tersebut
berbondong-bondong mendatangi pemerintah kota mensuarakan penilakan dua
organisasi tersebut.
Dalam orasinya APPMB mengaku bahwa adanya Ormas FPI
dan GNPF MUI di Balikpapan dinilai akan memberikan suasana konflik tersendiri
bagi masyarakat kota Balikpapan. Dalam orasi mereka menyatakan penolakan keras
aka FPI dan GNPF MUI di Balikpapan.
"Jangan
pernah takut dengan orang bercelana gantung, jangan penah takut sama orang
berjenggot, karena Indonesia itu yang dikenal Batik. Jangan terkecoh dari
jenggot mereka, belum tentu mereka alim. Mending kita kelihatan preman tapi
kelakuan beriman," kata salah seorang massa dalam orasinya,”kata Humas
Aliansi Pemuda Pemudi Muslim Balikpapan M Rafi’i Hag.
Hal yang sama di tegaskan Wakil Ketua GP Ansor,
Mustofa mengatakan bahwa pihaknya sangat tidak ingin adanya Ormas FPI dan GNPF
MUI di Balikpapan. Pasalnya terdengar kabar bahwa FPI dan GNPF MUI akan
dibentuk dikota beriman ini. Dibentuknya ormas FPI dan GNPF MUI di Balikpapan
justru akan menimbulkan konflik dan akan memecah belah umat islam.
"Kita sudah mendengar mereka akan melakukan
deklarasi makanya kita dari masyarakat muslim, teman-teman muslim merespon ini
agar jangan sampai terbentuk. Maka dari itu kita sesegera mungkin melakukan
penolakan," kata Mustofa.
Saat disinggung apabila Ormas FPI dan GNPF MUI akan
dibentuk tapi secara diam-diam, pihaknya mengaku akan melakukan aksi gerakan
berupa sweeping atau pengawasan terhadap setiap lokasi-lokasi yang diduga ada
gerakan ormas FPI dan GNPF MUI di Balikpapan.
"Kalau sampai pemerintah membiarkan, kita akan
lakukan gerakan. Gerakan dalam artian tetap menjaga dan menghargai koridor
hukum yang ada di Balikpapan," ujar Mustofa.
Disaat yang sama Wakil Walikota Rahmad Mas’ud yang
menemui langsung para demonstran mengatakan bahwa dirinya belum bisa mengambil
keputusan terkait pembentukan ormas FPI dan GNPF MUI di Balikpapan. Namun
dirinya sepakat apabila ada sebuah ormas yang dinilai membuat tidak kondusifnya
Balikpapan, maka ia akan dengan tegas melarangnya.
"Disini saya tidak bisa mengambil keputusan.
Permasalahan nanti yan menjadi usulan saudara tentunya akan kita tampung. Nanti
kita tunggu Pak Walikota baru kita bicarakan. Secara pribadi gini, sepanjang
itu membuat kota Balikpapan kondusif kita dukung. Intinya kalau ada ormas yang
tidak membuat kondusif kota Balikpapan, tidak boleh ada di kota
Balikpapan," pungkas Rahmad. (KLIKBALIKPAPAN.CO)