BIRMINGHAM, PACEKRIBO
- Presiden Joko Widodo terus melakukan upaya penyelesaian masalah hak asasi
manusia yang terjadi di Papua, kata Deputi Staf Kepresidenan Jaleswari
Pramodharwardani dalam diskusi yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)
di Inggris, Minggu (2/10/2016).
"Penyelesaian masalah HAM di
Papua itu tergantung dengan leadership, dan kita memiliki Presiden yang sangat
aware dengan Papua. Jarang sekali publik tahu bahwa sebetulnya itu terus
dibahas dan tidak berhenti," kata Dani di
Birmingham.
Deputi Staf
Kepresidenan bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan HAM itu, menceritakan proses
di balik layar ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Papua pada Desember 2015.
Pada saat
itu, Presiden Jokowi memanggil para tokoh agama untuk dimintai pendapat
mengenai rencana kunjungannya ke Papua. Presiden ingin melihat secara langsung
kondisi masyarakat di Papua.
"Dan
waktu itu untuk pertama kalinya Presiden Jokowi mengatakan tentang pembebasan
tahanan politik dan langsung meresponsnya dengan menelepon Panglima TNI,
Kapolri, dan Menkumham," kata Dani.
Presiden
Jokowi, katanya, juga berkomitmen untuk menyelesaikan segala persoalan rumit
yang terjadi di Tanah Papua.
Hanya
saja, Dani mengatakan media massa jarang memberitakan mengenai perkembangan
perbaikan persoalan Papua.
"Dua
hari sebelum saya ke sini (Inggris, red.), saya mengobrol dengan Menkopolhukam
(Wiranto, red.) untuk menanyakan proses pelanggaran HAM di Papua. Saya rasa
publik harus tahu bahwa ini terus dijalankan, hanya di tingkat media masalah
ini tidak terlalu dikapitalisasi untuk konsumsi publik," katanya.
Dalam
diskusi mengenai Papua itu, turut hadir pula Bupati Puncak, Papua, Willem
Wandik, peneliti Papua dari UGM Bambang Purwoko, dan mahasiswa program doktoral
University of Oxford Willem Burung.
Diskusi
Papua tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Konvensi Internasional
Pelajar Indonesia atau Indonesian Scholars International Convention (ISIC) 2016
di Birmingham, Inggris.
Hasil
diskusi tersebut diharapkan dapat menjadi tantangan bagi para pelajar Indonesia
untuk mencari penyelesaian terhadap permasalahan yang terjadi di Papua.
(Sumber: tabloidjubi.com)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.