Aktivis HAM Munir Said Thalib |
JAKARTA, PACEKRIBO - Direktur Advokasi Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bahrain menilai bahwa Presiden Joko Widodo
takut membuka hasil penyelidikan kasus kematian Munir Said Thalib.
Sebab,
menurutnya, sejumlah nama yang diduga menjadi dalang meninggalnya pegiat Hak
Asasi Manusia (HAM) itu berada di lingkaran Jokowi.
"Jokowi
harus tegas, ada banyak nama yang masuk dalam TPF (Tim Pencari Fakta) itu.
Bisa jadi dia takut, sekeliling dia ada nama-nama yang masuk dalam dokumen TPF
itu," ujar Bahrain, di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka
Barat, Jakarta Pusat, Senin 17 Oktober 2016.
Karena itu
Bahrain yakin, Jokowi pasti tahu isi dokumen sebab meninggalnya Munir.
"Presiden tak mungkin tidak tahu. Makanya, bisa jadi juga, dia sudah tahu
isi barang itu, makanya tidak dibuka-buka. Kita tidak dalam posisi
menyimpulkan, tapi dalam perjalanan munculslentingan-slentingan itu,"
ungkap dia.
Bahrain juga
berujar, pemerintah tidak serius mengungkap siapa otak pembunuhan Munir.
Alasannya, pemerintah tetap bersikeras menampik tidak memiliki dokumen hasil
penyelidikan TPF tewasnya Munir.
"Kita
bilang dia (pemerintah) kayak main-main saja. Ini negara buka main-main kita
ini. Masak negara tidak teratur administrasinya, negaraloh, bagaimana
kita menemukan silsilah kita kalau negara tidak mencatat, di Belanda itu
dicatat," ungkap Bahrain.
Diketahui,
gugatan terhadap Kementerian Sekretariat Negara terkait permohonan agar
pemerintah segera mempublikasikan laporan TPF kasus pembunuhan Munir Said
Thalib telah dimenangkan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan
(KontraS).
Hanya saja,
dokumen hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan aktivis Hak Asasi
Manusia (HAM) itu raib tak diketahui keberadaannya. Pemerintah pun berkilah
tidak memiliki dokumen tersebut.
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.