Delegasi pada pertemuan menteri luar negeri MSG, di Fiji, 16 juni 2016 – Melanesian Spearhead Group Secretariat |
JAYAPURA, PACEKRIBO – Dengan maupun tanpa kehadiran
PNG dan Fiji pada KTT Melanesian Spearhead Group (MSG) Desember mendatang,
pemimpin Vanuatu, Kepulauan Solomon dan New Caledonia akan menjamin keanggotaan
penuh West Papua di MSG.
Jaminan
tersebut diberikan oleh Perdana Menteri Kepulauan Solomon, sekaligus ketua MSG,
Manasseh Sogavare, setelah bertemu Ketua Asosiasi Free West Papua Vanuatu
(VFWPA), Pastor Allan Nafuki, dan para pemimpin ULMWP Jakob Rumbiak, Benny
Wenda, dan Andi Ayamiseba minggu lalu.
“Sekarang
saya bisa pulang ke rumah di Pulau Erromango dan tidur dengan damai bersama
cucu-cucu saya,” kata Allan Naruki seperti dilansir Vanuatu Daily Post Sabtu,
(9/10/2016).
Naruki
mengatakan, West Papua telah menderita akibat brutalitas kolonial dan kematian
selama 54 tahun dibawah kekuasaan Indonesia. “Saya percaya, masanya sudah tiba
bagi rakyat Melanesia di West Papua untuk menikmati penentuan nasib sendiri,”
katanya dengan dengan yakin.
Dia
juga menegaskan semua organisasi masyarakat sipil di PNG, Kepulauan Solomon,
Vanuatu, New Caledonia, dan Fiji 100% mendukung sikap pimpinan MSG ini. “Saya
mau tekankan, rasio dukungan (terhadap keanggotaan penuh ULMWP di MSG) itu
100%, sekali lagi 100%.”
Sebelumnya
seperti dilansir Radio New Zealand (3/10), mantan perdana menteri Vanuatu,
Barak Sope mengatakan MSG menjadi tidak efektif akibat ulah permainan
(pemerintah) Fiji dan PNG.
KTT
MSG, yang seharusnya dilakukan minggu-minggu ini, ditunda tanpa penjelasan. Hal
ini terjadi karena MSG berjuang untuk keanggotaan penuh ULMWP, yang
ditolak oleh Indonesia.
Barak
Sope, pendukung loyal kemerdekaan West Papua, mengatakan ketidakefektifan
akibat ulah Fiji dan PNG ini, yang didukung Indonesia, telah membuat keputusan
MSG terus tertunda-tunda terkait ULMWP.
“Saya
kita ini permainan saja antara pemerintah PNG dan Fiji,” ujarnya. “Mereka
bekerja sama dengan Indonesia, dan mereka tidak mendukung rakyat Melanesia di
West Papua yang menghendaki kemerdekaan. Karena itu terus tertunda-tunda.”
Dia
meminta agar ketiga anggota MSG lainnya, Vanuatu, Kepulauan Solmon, dan
FLNKS-New Caledonia, harus terus jalan dan membuat keputusan tanpa Fiji dan
PNG.
Pastor
Nafuki, yang hadir dan kecewa karena keanggotaan ULMWP menjadi tertunda di KTT
MSG Juli lalu, tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang terjadi di Honiara waktu
itu. Namun sumber terpercaya mengatakan PNG dan Fiji keluar dari KTT tersebut.
“Sekarang
mereka berulah lagi di Port Vila, membuat alasan serupa untuk menunda
pertemuan,” ujar Nafuki yang padahal telah menyiapkan berbagai kegiatan
masyarakat sipil untuk memastikan keanggotaan ULMWP pada KTT yang sedianya
dilakukan Oktober ini.
Pada
pertemuan dengan Ketua MSG minggu lalu, Nafuki memaparkan “rencana strategis”
nya kepada Perdana Menteri Vanuatu, Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare
dan Victor Tutugoro-New Caledonia, untuk mencari terobosan guna menolong West
Papua tanpa Fiji dan PNG.
“Sejauh
yang dipahami masyarakat sipil, jika dua dari tiga anggota MSG hadir maka
teruskan keputusan, namun mesti berhati-hati juga untuk tidak melanggar
konstitusi MSG,” ujar Nafuki.
Dengan
nada gembira, Nafuki lalu mengulang kembali respon Ketua MSG, Manasseh
Sogavare, pada pertemuan minggu lalu.
Menurut
Nafuki, PM Sogavare menegaskan jika Fiji dan PNG tidak hadir pada KTT MSG di
minggu kedua atau ketiga Desember mendatang, tiga negara anggota tidak punya
alternatif lain selain melanjutkan pertemuan dan memutuskan West Papua menjadi
anggota penuh MSG.
Ketika
ditanya bagaimana sikap Indonesia terkait rencana ini, Nafuki mengatakan, “itu
tidak didiskusikan. Kepentingan saya hanya bagaimana caranya West Papua bisa
menjadi anggota penuh MSG,” ujarnya.
Bagi
Nafuki, konfirmasi Ketua MSG ini sudah memberi dia dan seluruh anggota VFWPA
dan organisasi masyarakat sipil di Melanesia 100% harapan bagi perubahan nasib
West Papua.
“Ini
berita sangat baik bagi kami! Waktu itu kami duduk bersama dengan Andy (Ayamiseba),
Benny (Wenda), dan Jacob (Rumbiak) dan jajaran saya di meja yang sama,” kata
Nafuki.
Dikonfirmasi
Jubi, Sabtu (9/10/2016), Andy Ayamiseba membenarkan pertemuan tersebut. “Betul,
kami sudah lakukan pertemuan dengan PM Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, di
Port Vila,” ujarnya.(Sumber: jubi)
0 comments:
Post a Comment
Gunakan kata-kata yang baik, sopan dan santun.
Dilarang keras Komentar yang berbau SARA, Pornografi, Pelecehan dan Kekerasan.
Orang Pintar Pasti Komentar Yang Berkualitas.