KNPB Konsulat Indonesia Meminta Dukungan Doa Atas
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Di Papua Kepada Keuskupan Manado Dan Sinode
–Gereja Masehi Injili Di Minahasa.
|
MANADO, PACEKRIBO - Pada tanggal 30 April
2016 lalu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia mengadakan
pertemuan dengan keuskupan manado sulawasi utara, dalam hal menyerakan berkas
Hasil investigasi pelanggaran HAM di Papua, oleh Komisi keadilan dan perdamaian
gereja katolik keuskupan Brisbane Australia yang diberi judul WE WILL LOSE
EVERYTHING sekaligus minta dukungan doa dan perlindungan terhadap orang papua
yang ada diluar papua lalu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat
Indonesia secara organisasi diluncurkan pada 1 Mei 2016 di Asrama Mahasiswa
Papua Cenderawasih V manado sulawesi utara.
Kemudian,
Pada tanggal 04 Mei 2016 lalu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) konsulat
Indonesia memasukan Hasil investigasi pelanggaran HAM di Papua, oleh Komisi
keadilan dan perdamaian gereja katolik keuskupan Brisbane Australia yang diberi
judul WE WILL LOSE EVERYTHING kepada Badan Pekerja Majelis Sinode-Gereja Masehi
Injili di Minahasa (BPMS-GMIM) Tomohon, Sulawesi Utara untuk dipelajari.
Sehubungan
dengan hal tersebut diatas, maka Pada hari ini rabu, 19 Oktober 2016. Pukul:
11:06-11:24 wita. Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat (BP-KNPB) konsulat
Indonesia, Secara resmi mengadakan pertemuan di ruang kerjanya: Bapak Pdt Dr.
Hendry C. M. Runtuwene, S.Th,.M.Si selaku Sekretaris Badan Pekerja Majelis
Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (BPMS-GMIM) di Tomohon sulawesi utara
untuk mengklarifikasi tentang laporan pelanggaran HAM di Papua, kami juga
meminta perlindungan bagi warga Papua yang ada diluar Papua dan memohon
dukungan doa untuk penentuan nasip sendiri bagi bangsa papua barat melalui
Referendum di tanah Papua.
Menanggapi
beberapa permohonan oleh Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat (BP-KNPB)
konsulat Indonesia maka, Bapak Pdt Dr. Hendry C.M. Runtuwene, S.Th;M.Si
mengatakan Bahwa Gereja adalah sebagai pelindung umat manusia maka anak-anak
berhak bermohon atas pelangkaran HAM yang terjadi di Papua dan permohonan
tersebut pun memberi jawaban Bahwa aspirasi yang kami naikan itu menerima, dan
Runtuwene mengatan Bahwa perjuangan Orang percaya itu harus memohon biar dari
pihak manapun yang memberikan aspirasi kepada pimpinan gereja adalah menjaga
sebagai umat ciptaannya harus bri keadilan, kebebasan dan menjaga sebagai
lingkungan hidup sebagai manusia yang baik bila tidak mengatasi maka itu adalah
Dosa. Dan menjaga sebagai umat ciptaannya apa lagi pelanggaran HAM yang terjadi
saat ini, kami sudah lihat dan saya akan teruskan kepada atasan dan akan
diteruskan ke gereja-gereja GMIM di tanah minahasa untuk mendoakan pelanggaran
HAM di Papua.
Ketua
KNPB Konsulat Indonesia, Tuan Hiskia Meage memohon dukungan doa bagi perjuangan
papua dan meminta perlindungan warga papua yang ada di luar papua dari badan
sinode sulawesi utara maka, Bapak Runtuwene selaku sekretaris Sinode pun
memberi jawaban bahwa mahasiswa maupun Masyarakat papua yang ada diluar papua
dan lebih khusus di tanah minahasa Adalah sebagai manusia Ciptaan oleh yang
maha kuasa, tentu Sinode bersama gereja-gereja berkewajiban menjaga dan
melindungi sesama sebagai umat Tuhan. Bliau juga menjelaskan pengalaman di
waktu mahasiswa Teologia yang mana ia mengikuti organinasi, Ikatan Mahasiswa
Irian Jaya (IMIRJA) waktu itu. yang kemudian sekarang menjadi Ikatan mahasiswa
Indonesia Papua (IMIPA) di Manado Sulawesi Utara, tutur Tuan Meage.
Diselah
pertemuan, salah satu orang yang kami tidak mengenal namanya membawah masuk
alat perekam suara lalu meletakan di samping kursi pertemuan tanpa ungkapan
sekata apapun beranjak keluar kemudian bapak Runtuwene bertanya apakah alat ini
adik-adik yang lupa diruang tunggu lalu antar masuk, kemudian kami menjawab
tidak sehingga diantar kembali keluar ternyata telah ada beberapa intel dari
polres kota Tomohon yang selalu ada disetiap kegiatan KNPB, sedang ada di ruang
tunggu dalam keadaan berdiri. Hal itu pun kami menjelaskan kepada Bapak
Runtuwene maka bapak mengatakan bahwa hal ini tidak seharusnya terjadi atau
lakukan karena kami ada disini dan tempat ini untuk umat manusia.
Diakhiri
rangkaian diskusi, menutup dengan doa oleh Bapak Pdt Dr. Hendry C. M.
Runtuwene, S.Th;M.si selaku Sekretaris sinode. Dalam keadaan berdoa juga pihak
ketiga terus memantau dan mengambil gambar dari pintu masuk ruang pertemuan.
(hanya kami tidak mengambil gambar pihak ketiga itu). (KNPB KONSULAT INDONDONESIA)